Jelang Natal dan Tahun Baru, Satgas Gencarkan Pantau Prokes di Tempat Ibadah

Jelang Natal dan Tahun Baru, Satgas Gencarkan Pantau Prokes di Tempat Ibadah

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Sejumlah tempat peribadatan di Kabupaten Temanggung menjadi sasaran penegakan disiplin protokol kesehatan Tim Gabungan Penegak Hukum Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menjelang perayaan Natal dan Tahu Baru (Nataru). Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Temanggung, Agus Munadi mengatakan, pemantauan dan pengawasan terhadap tempat peribadatan ini untuk memastikan, bahwa tempat-tempat ibadah sudah sesuai dengan protokol kesehatan. “Untuk memastikan kalau tempat ibadah yang akan digunakan sudah memenuhi protokol kesehatan atau belum, jaga jaraknya, tempat cuci tangannya dan protokol kesehatan lainnya,” katanya, Jumat (11/12). Menurutnya, tempat ibadah umat Nasrani memang menjadi salah satu perhatian sendiri bagi Satgas Penanganan Covid-19. Dalam pemantauan tersebut melakukan kegiatan edukasi dalam rangka penegakan hukum dan pendisiplinan masyarakat. “Salah satu yang menjadi prioritas kita adalah gereja mengingat dalam waktu dekat akan ada perayaan Natal dan tahun baru,” terangnya. Secara keseluruhan gereja-gereja telah melakukan protokol kesehatan. Sejumlah baner imbauan penerapan protokol kesehatan bagi jamaah juga terpasang di sisi-sisi gereja. “Selain itu penerapan jaga jarak dan kuota jamaah juga telah diatur, di mana yang bisa mengikuti ibadah hanyalah seperti kapasitas gereja,” katanya. Baca juga ASN Temanggung Diimbau Tetap di Rumah Selama Nataru Selain itu pihaknya juga melakukan edukasi kepada sejumlah camat dan penyelenggara pernikahan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. “Tadi di Kecamatan Candiroto kami juga melakukan edukasi kepada ormas Nahdlatul Ulama untuk tidak menyelenggarakan kegiatan yang mengundang kerumunan, mengingat jumlah Covid-19 di Temanggung semakin meningkat,” terangnya. Selain itu pihaknya juga melakukan edukasi ke salah satu wisata di wilayah Kecamatan Bejen untuk tidak mengadakan kegiatan terlebih dahulu. “Karena di sana merupakan pintu masuk masyarakat yang akan ke Temanggung. Maka kita sepakat untuk tidak menggelar kegiatan yang sifatnya mengundang kerumunan,” tegasnya. Sementara itu, Pengurus Gereja Keluarga Kudus Parakan, Romo YPA Jayeng Siswanto MSF, mengaku telah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat sejak kembali dibukanya tempat ibadah itu. Bahkan jamaah yang mengikuti ibadah harus mengantongi kartu anggota. “Mereka yang ingin beribadah di sini harus membawa kartu dan mendaftar terlebih dahulu. Kalau tidak membawa kartu maka kami persilahkan pulang,” jelasnya. Untuk peringatan Natal sendiri pihaknya hanya menyiapkan kapasitas 150 jamaah. Bagi yang tidak bisa beribadah di gereja bisa mengikuti ibadah secara online. “Meski secara online tidak mengurangi rasa hitmat, karena kondisinya memang tidak dimungkinkan menampung semuanya,” jelasnya. Menurutnya hal ini jelas untuk mengantisipasi penularan serta mempermudah tracing ketika ada salah satu jamah yang terpapar. “Untuk peringatan Natal kami juga telah menyiapkan kartu tersendiri. Jika ada yang mau ibadah satu hari sebelum Natal harus mendaftar,” terangnya. Sedangkan untuk mendaftar, jamaah harus membawa surat keterangan rapid tes non reaktif atau hasil swab. Sedangkan untuk warga non jamaah bisa saja ikut, tapi harus mendaftar terlebih dahulu. “Selain warga, kami terapkan aturan ketat,” katanya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: